https://jurnal.stitau.ac.id/index.php/theprime/issue/feedThe Prime2025-06-01T06:53:52+00:00Noor Alfi Fajriyani, M.Pd.Inooralfifajriyani.98001@gmail.comOpen Journal Systems<p><strong>The Prime</strong>: Journal of Islamic Elementary School focuses on research and discourse on elementary school studies. It aims to be a publication forum of thoughts and research from experts. The journal's scope is related to the large scale of elementary schools.</p>https://jurnal.stitau.ac.id/index.php/theprime/article/view/290Pendidikan Islam untuk Anak melalui Pembiasaan Membaca Al-Matsurat: Pemikiran Abdullah Nashih Ulwan dan Praktiknya di Sekolah Dasar2025-05-22T04:56:16+00:00Yusuf Rendi Wibowoyusufrendipgmi16@gmail.com<p>Pendidikan Islam memainkan peran penting dalam membentuk karakter anak-anak sebagai generasi penerus umat Islam. Salah satu praktik zikir yang diajarkan oleh Rasulullah SAW adalah membaca Al-Matsurat. Abdullah Nashih Ulwan menyoroti pentingnya membiasakan anak-anak membaca Al-Matsurat sebagai cara untuk menanamkan nilai-nilai Islam. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi sejauh mana konsep Abdullah Nashih Ulwan tentang pendidikan Islam untuk anak diimplementasikan di SD IT Baitul Muslim Way Jepara. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan studi pustaka dan studi kasus. Lokasi penelitian adalah SD IT Baitul Muslim Way Jepara, yang menerapkan pembiasaan membaca Al-Matsurat. Data dikumpulkan melalui wawancara, observasi, dan dokumentasi, kemudian dianalisis menggunakan model interaktif Miles dan Huberman. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep pendidikan Islam untuk anak oleh Abdullah Nashih Ulwan relevan dan dapat diimplementasikan di SD IT Baitul Muslim Way Jepara. Praktik membaca Al-Matsurat dilakukan secara teratur dan mendukung perkembangan anak dalam berbagai aspek. Praktik membaca Al-Matsurat di sekolah tersebut memberikan dampak positif yang signifikan pada perkembangan holistik siswa. Penelitian ini memberikan wawasan tentang bagaimana pendidikan Islam dapat dijalankan secara efektif dengan mengintegrasikan praktik zikir seperti membaca Al-Matsurat dalam kurikulum pendidikan anak di sekolah dasar. Temuan penelitian ini dapat menjadi kontribusi penting untuk pengembangan ilmu pendidikan Islam, serta memberikan informasi dan inspirasi bagi para pendidik, orang tua, dan masyarakat.</p>2025-06-01T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 The Primehttps://jurnal.stitau.ac.id/index.php/theprime/article/view/298Kepemimpinan Visioner sebagai Strategi Penanaman Karakter Anti Korupsi di Madrasah Ibtidaiyah 2025-05-29T02:26:04+00:00Noor Alfi Fajriyani21204082020@student.uin-suka.ac.id<p><em>Corruption in Indonesia is still a hot problem, many efforts or efforts have been made by the government for this one case. The efforts made by the government have resulted in an increase, namely Indonesia managed to be ranked 102 out of 180 countries. The purpose of this study is to examine in depth and describe strategies for instilling anti-corruption character in elementary school-age students using visionary leadership styles. The research method used is a qualitative method with a case study approach conducted at the Ibtidaiyah Tarbiyatul Ulum Madrasah in Batu City. Data collection was carried out through observation techniques and in-depth interviews. Madrasa heads, teachers, and students were the main informants of the study. The collected data were checked for validity with triangulation techniques, then analyzed using Milles Huberman's analysis techniques. The results of this study show that the visionary leadership style is one of the strategies that supports efforts to cultivate an anti-corruption character. This leadership style encompasses four dimensions that can be used as a means of learning the character of anti-corruption, namely; Direction determinant, change agent, spokesperson, and suri tauladan (coach). These four dimensions are empowered as a means of strengthening the anti-corruption character to students.</em></p>2025-06-01T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 The Primehttps://jurnal.stitau.ac.id/index.php/theprime/article/view/297Pendampingan Mahasiswa dalam Membuat Artikel Ilmiah pada Mata Kuliah Bahasa Indonesia di Prodi PGMI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta2025-05-29T01:00:25+00:00Nurul Hudairfantn3@gmail.comIrfan Irfanirfantn3@gmail.com<p>Pemberlakuan regulasi pemerintah mewajibkan para mahasiswa untuk menulis artikel ilmiah. Namun pada kenyataanya masih banyak mahasiswa S1 yang kesulitan dalam menulis artikel ilmiah. Penelitian ini bertujuan untuk memberikan pendampingan bagi mahasiswa 2C PGMI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta dalam menulis artikel ilmiah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif deskriptif dengan jenis studi kasus. Subjek penelitian ini adalah mahasiswa 2C PGMI UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta pada mata kuliah Bahasa Indonesia Dasar MI sejumlah 33 mahasiswa. Triangulasi data dan uji validitas data digunakan untuk memvalidasi temuan. Hasil penelitian menunjukan terdapat 3 kegiatan pendampingan, <em>Pertama</em>, perencanaan, pada tahap ini peneliti merancang atau merencanakan kegiatan yang akan dilakukan, seperti membuat membuat materi, pembagian kelompok mahasiswa. <em>Kedua</em>, pelaksanaan, pada tahap ini peneliti memberikan materi terkait penulisan artikel ilimiah. Selain itu peneliti mendampingi mahasiswa dalam menulis artikel ilmiah mulai dari merumuskan judul hingga kesimpulan. <em>Ketiga</em>, evaluasi, pada tahap ini peneliti memberikan masukan secara terkait artikel yang telah dibuat mahasiswa dan mendampingi untuk publikasi atau submit artikel.</p>2025-06-01T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 The Primehttps://jurnal.stitau.ac.id/index.php/theprime/article/view/299Studi Literatur: Efektivitas Penggunaan Media Quizizz Terhadap Pembelajaran IPA di Berbagai Tingkat Pendidikan di Indonesia 2025-05-29T02:32:57+00:00Abroto Abrotoahmadabroto05@gmail.comNa'imah Na'imahahmadabroto05@gmail.com<p><em>Science learning is often considered a subject that requires a complex understanding of concepts, which can leave students feeling bored. The main problem behind the need for the use of quizizz in science learning: lack of student involvement and motivation in science learning, many students feel less interested in science subjects because they are considered difficult or boring. Science learning often focuses on complex theories and concepts. This research is a qualitative research with a literature review approach, which aims to examine in depth the use of interactive learning media of the Quizizz Game. Data was collected through literature studies by browsing scientific articles, journals, seminar proceedings, and books and research reports from various sources such as Google Scholar, and SINTA. The researcher set inclusion criteria, namely articles that discuss the use of Quizizz in science learning, published between 2023 and 2025, and has gone through a peer-review process. From the qualitative data analyzed, it was found that Quizizz media is very effective in increasing learning motivation, learning outcomes, activeness, and even as a technology-based evaluation tool at various levels of education. However, its success is greatly influenced by careful planning, appropriate question design, and digital infrastructure readiness. Most studies state that the use of Quizizz is able to increase students' motivation to learn in science subjects. The interactive game format, the existence of a score and ranking system, and attractive visuals are the main factors that encourage students to be more enthusiastic in participating in learning.</em></p>2025-06-01T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 The Primehttps://jurnal.stitau.ac.id/index.php/theprime/article/view/296Hompimpa dan Suit: Permainan Sederhana, Manfaat Luar Biasa bagi Peserta Didik di MI Darun Najah I Gadu Timur Ganding2025-05-28T18:11:11+00:00Miftahul Arifinmiftahbasoka@gmail.comNoraida Noraidanauramifara@gmail.com<p>Permainan tradisional memiliki peran penting dalam pembentukan karakter dan pengembangan sosial bagi anak-anak terutama di lingkungan Pendidikan Dasar. Akan tetapi seiring berkembangnya zaman dan teknologi yang melejit begitu pesat permainan tradisional mulai terkikis, sehingga generasi masa kini banyak yang tidak tau atau bahkan lupa bahwa pernah ada permainan tradisional yang sangat menyenangkan dan besar manfaatnya yaitu Hompimpa dan Suit. Lembaga pendidikan di kabupaten sumenep masih banyak yang menerapkan permainan hompimpa dan suit dalam pembelajaran begitupun dengan MI Darun Najah I yang turut hadir untuk menjawab berbagai tantangan zaman serta bertugas dalam mencerdaskan kehidupan bangsa. MI Darun Najah I kerap menerapkan permainan hompimpa dan suit pada pembelajaran sehari-hari. Pada umumnya anak-anak akan mempratekkan apa yang didapat dari sekolahnya sebab dizaman ini sekolah sangat berperan aktif dalam pendidikan dan pengajaran terhadap anak. Dengan penerapan tersebut peserta didik secara otomatis terbiasa melakukannya dalam kehidupan meraka, yaitu keadilan dan sportivitas. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi manfaat permainan tradisional hompimpa dan suit di MI Darun Najah I Gadu Timur Ganding, baik dari aspek sosial. Dengan menggunakan metode observasi partisipatif dan wawancara mendalam, penelitian ini menunjukkan hasil bahwa hompimpa dan suit tidak hanya menjadi hiburan belaka bagi siswa/I, akan tetapi juga sebagai media pembelajaran yang menyimpan nilai-nilai kejujuran, sportivitas, dan kerja sama.</p> <p> </p>2025-06-01T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 The Primehttps://jurnal.stitau.ac.id/index.php/theprime/article/view/288Memperkenalkan Permainan Trdaisional Dhako pada Anak Masyarakat Pesisir Sebagai upaya Melestarikan budaya di Talango2025-05-20T14:04:04+00:00Yuliyana Yuliyanayuliyhana00@gmail.com<p>Permainan tradisional merupakan salah satu warisan yang tak ternilai yang harus dilestarikan, karena adanya zaman modernisasi teknologi ini salah satunya yaitu permainan tradisional dhako (congklak). Dhako adalah permainan yang dimainkan oleh dua orang yang menggunakan alat permainan berbentuk papan dan biji atau yang disebut kecik. Cara untuk melestarikan permainan tradisional ini salah satunya dengan mengenalkan permainan congklak (dhako) ini kepada anak-anak sebagai penerus bangsa. Seperti penelitian yang dilakukan di daerah Talango khususnya desa Padike, penelitian ini dilakukan dengan cara mengenalkan congklak pada anak usia 6-10 di lingkungan rumah. Melalui permainan congklak (dhako), banyak hal yang didapat untuk perkembangan anak diantaranya melatih anak untuk menerima kekalahan, melatih interaksi sosial anak, melatih kemampuan berhitung anak, melatih sifat kejujuran anak. Untuk itu, tujuan dari penelitian ini agar permainan tradisional congklak tidak tersisihkan atau terasingkan dibudaya kita yaitu Indonesia karena zaman modernisasi teknologi.</p>2025-06-01T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 The Primehttps://jurnal.stitau.ac.id/index.php/theprime/article/view/287Permainan Tradisional Angklek untuk Memperkuat Pendidikan Karakter Peserta Didik2025-05-21T03:21:41+00:00Ilyas Ali Akbarilyasaliakbarpendekar@gmail.com<p>Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan penggunaan permainan tradisional sebagaimedia pembelajaran untuk menguatkan pendidikan karakter. Pendidikan karakter anak berisikan nilai-nilai kerja keras, nilai tanggung jawab, nilai religius, nilai peduli sosial, dan lain-lain. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif. Informasinya yaitu kepada sekolah, guru, dan peserta didik. Pengumpulan data dengan wawancara dan observasi. Prosedurnya adalah penentuan sumber, pengumpulan data, analisis data, dan perbaikan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa permainan tradisional sebagai salah satu saran pembelajaran. Permainan tradisional bermanfaat terhadap kesehatan tubuh, otak, dan perkembangan anak. Selain itu terdapat pula nilai nilai positif seperti nilai kerja keras, nilai tanggung jawab, nilai religius, dan nilai peduli sosial, dimana hal itu dapat membangun karakter anak. </p> <p> </p>2025-06-01T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 The Primehttps://jurnal.stitau.ac.id/index.php/theprime/article/view/294Komparasi Teori Behavioristik dan Kognitif: Strategi Efektif Untuk Meningkatkan Minat Belajar Siswa2025-05-27T04:42:14+00:00Abdillah Abdillahassegafabie@gmail.comMusleh Wahidmusleh.wahed@yahoo.com<p>Teori belajar memiliki peranan penting dalam dunia pendidikan. Dua teori yang sering dibandingkan adalah behavioristik dan kognitif. Teori behavioristik menekankan pada pembentukan perilaku melalui pengulangan dan penguatan, dengan menitikberatkan pada aspek-aspek yang dapat diamati secara langsung. Sebaliknya, teori kognitif fokus pada proses internal seperti pemahaman, pemecahan masalah, dan berpikir kritis, dengan mengutamakan bagaimana siswa memproses informasi dan membangun makna dari pengalaman.</p> <p>Dalam praktiknya, penerapan kedua teori tersebut sering kali dihadapkan pada masalah efektivitas. Banyak pendidik yang cenderung memilih salah satu pendekatan, tanpa memahami kekuatan dan keterbatasan masing-masing. Faktanya, di lingkungan sekolah, pendekatan behavioristik lebih sering digunakan untuk pembelajaran berbasis hafalan, sedangkan teori kognitif digunakan untuk pembelajaran berbasis eksplorasi. Namun, masih terdapat kesenjangan dalam mengintegrasikan kedua pendekatan tersebut untuk meningkatkan minat belajar siswa secara holistik.</p> <p>Masalah ini diperparah oleh kurangnya pemahaman guru terhadap bagaimana memadukan kedua teori secara praktis. Sebagai contoh, pendekatan behavioristik yang berlebihan sering kali membuat siswa kurang memahami konsep secara mendalam. Sebaliknya, pendekatan kognitif yang tidak terstruktur dapat membuat siswa kesulitan memahami langkah-langkah pembelajaran secara sistematis. Oleh karena itu, diperlukan penelitian yang lebih mendalam untuk mengeksplorasi bagaimana kedua teori dapat digunakan secara sinergis untuk menciptakan strategi pembelajaran yang efektif.</p>2025-06-01T00:00:00+00:00Copyright (c) 2025 The Prime